Istana Maimun Medan Sumatera Utara

 

Medan adalah ibukota Sumatra Utara. Medan adalah satu dari empat kota besar di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Ada sekitar 2 juta orang yang menjadi penduduk kota Medan terdiri atas beberapa etnis. Diantaranya adalah: etnis Minangkabau, Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Karo, etnis Jawa, China, India, dan etnis lainnya.

Kota Medan dikenal sebagai destinasi wisata kuliner karena di sudut-sudut kota ini ada banyak tempat di mana kita bisa merasakan manisnya masakan khas Jawa, pedasnya kuliner khas Sumatra, gurihnya kuliner Cina, hingga menggodanya kari khas India.

Namun Medan tidak hanya terkenal dengan kulinernya. Di salah satu sudut kota ini berdiri sebuah bangunan bersejarah yang hingga saat ini masih terlihat kokoh dan menarik bagi wisatawan. Bagi para traveller, bangunan tersebut adalah destinasi wisata budaya yang menarik dan sayang untuk dilewatkan. Bangunan tidak lain adalah Istana Maimun.

Istana Maimun adalah istana yang digunakan oleh Raja Deli sebagai tempat tinggal dan sebagai tempat untuk memerintah pada masa lampau. Istana ini dibangun oleh Sultan Mahmud Al Rasyid yang lebih dikenal sebagai Sultan Deli. Sultan Mahmud Al Rasyid sendiri adalah raja Deli ke-IX.

Pembangunan istana tersebut diarsiteki oleh seorang berkebangsaan Italia yang pembangunannya dimulai sejak tahun 1888 dan selesai pada tahun 1891. Istana tersebut luasnya mencapai 2.772 meter persegi, memiliki kurang lebih 30 ruangan terdiri atas 2 lantai. Yang dibagi menjadi 3 bangunan induk.

Istana yang menghadap ke utara tersebut memiliki desain eksterior maupun interior yang unik dan menarik sehingga mampu menarik perhatian siapa saja yang berkunjung. Para pengagum arsitektur dan peninggalan-peninggalan bersejarah pasti akan terpesona jika menyaksikan istan ini. Arsitektur Istana Maimun menggunakan perpaduan antara arsitektur khas Islam, Melayu, Italia, India, dan Spanyol.

Daya tarik Istana Maimun

Dibandingkan dengan eksteriornya, interior istana ini jauh lebih berkesan dan menarik. Sesaat setelah kita memasuki bagian dalam istana, kita akan disambut oleh ornamen yang sangat mempesona.

Ornamen dan dekorasi yang ada di bagian dalam tersebut sangat kental dengan nuansa Eropa serta Melayu. Tidak ketinggalan berbagai perabotan seperti kursi, lemari, hingga lamp-lampu kristal bergaya Timur Tengah dan Eropa turut menghiasi setiap sudut istana.

Selain daya tarik interiornya yang memukau, istana ini juga menyimpan berbagai peninggalan yang hingga saat ini masih terus dijaga dan dirawat. Diantara peninggalan-peninggalan yang masih bisa kita saksikan di Istana Maimun adalah:

Senjata-senjata yang digunakan oleh pihak kerajaan maupun punggawa istana dan pejuang pejuang pada zaman penjajahan Belanda.

  • Alat-alat musik
  • Berbagai foto kenang-kenangan
  • Pakaian-pakaian, terutama pakaian adat
  • Dan masih banyak koleksi yang lainnya.
  • Meriam Puntung

Selain bangunan istana, peninggalan bersejarah, arsitektur, dan berbagai perabotan. Benda lainnya yang menarik di Istana Maimun adalah Meriam Puntung yang memiliki legenda cukup menarik.

Meriam Puntung tersebut diletakkan di tempat terpisah dari Istana Maimun. Letaknya tepat di sebelah istana. Di sana terdapat sebuah bangunan berukuran kecil berbentuk sederhana seperti rumah batak.

Para pengunjung yang ingin menyaksikan meriam bersejarah tersebut bisa datang dan masuk dengan terlebih dahulu harus membayar tiket masuk sebesar Rp5.000, sama seperti biaya masuk ke Istana Maimun.

Tempat menginap dan transportasi

Jika ingin berkunjung dan berwisata ke Istana Maimun di Medan, Anda yang datang dari luar daerah atau dari luar pulau bisa memanfaatkan transportasi udara dengan terlebih dahulu menuju Bandara Internasional Kualanamu. Sebelum kemudian bisa melanjutkan perjalanan menuju pusat Kota Medan yang jaraknya kurang lebih 40 km. Biasanya tarif dari bandara hingga kota kurang lebih Rp100.000.

Selain menggunakan kendaraan umum, sebenarnya wisatawan juga bisa memanfaatkan kereta api dari bandara menuju Medan. Dengan kereta waktu tempuh biasanya lebih singkat, kurang lebih 30 menit saja.

Jika sudah berada di Medan, Anda tidak perlu khawatir dengan akomodasi. Karena di Medan ada banyak penginapan atau hotel, mulai dari yang murah hingga hotel berbintang. Di pusat kota Medan, transportasi cukup beragam. Ada becak motor, taksi, dan angkot (bemo) yang bisa dimanfaatkan untuk pergi ke berbagai tempat.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *